“Kiat melawan hawa nafsu”
Rasulullah
menggambarkan perang melawan hawa nafsu sebagai sebuah jiha. Ini dikatakannya
setelah pulang dari “perang baar” melawan musyrikin quraisy yang dimenangkan
oleh pihak kaum Muslimin,” kita kembali dari jihad kecil menghadapi jiha
besar?”
“Apa yang dimaksud dengan jihad akan kita
hadapi itu?”
Dan
berikut resep dari “Ibnu Qaiyim”
agar kita bisa membebaskan diri dari jeratan hawa nafsu:
.Memiliki
kesabaran dalam setiap menghadapi kepahitan sebaik-baiknya hidup ialah jika
seseorang mengetahui hdup itu dengan kesabaran.
.Berpikir
bahwa dia diciptakan bukan untuk kepentingan nafsu, tetapi untuk urusan yang
besar, yang tidak bisa dicapai kecuali dengan menentang nafsunya.
.Mempertimbangkan
akibat nafsu, sehingga ia tau berapa nafasu itu meloloskannya kepada ketaatan
dan mendatangkan kehinaan.
.Mempertimbangkan
hak orang lain dengan sebenar-benarnya, kemudian menggambarkan jika kedudukannya
seperti orang lain.
.Menghinakan
diri sendiri karena tunduk kepada hawa nafsu. Jangan tertipu kehebatan dan
kesombongan orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya.
.Ingatlah sabda Nabi: Orang yang kuat itu bukan karena dengan
bergulat, tetapi orang yang kuat ialah yang dapat menguasai dirinya tatkala
sedang marah.******
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus