Minggu, 19 Februari 2012

Tafakur


Tafakur berarti berkonsentrasi,memusatkan pikiran ke suatu tujuan,untuk mendapatkan suatu jawaban,untuk kepastian yang tidak terjangkau oleh akal …?.
Tafakur berarti teringat , terkenang refleksi atau perenungan tentang sesuatu . Tafakur adalah mengevaluasi diri sendiri serta memahami kebesaran , keindahan dan kemuliaan Allah SWT sambil memohon petunjuk-Nya .
Melakukan Tafakur di malam hari sesuatu shalat tahajud sangat baik dengan mengagungkan nama Allah . Bila pelaksanaan tahajud dan tafakur ini dilakukan dengan sungguh – sungguh , sabar , ikhlas , tidak dibebani urusan dunia , insya Allah akan datang tuntunan baginya dan mendapatkan tempat yang terpuji sebagaimana janji Allah .
Beberapa hal yang dianjurkan untuk direnungkan dalam bertafakur , adalah
1 .Bertafakur tentang ciptaan Allah dan kehidupan alam semesta . Perenungan ini akan mendorong kita mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah yang tidak terbatas dan betapa tiada artinya diri kita dibandingkan dengan kebesaran Allah .
2 .Bertafakur tentang karunia , kemudahan dan nikmat yang telah dilimpahkan oleh Allah .perenungan nikmat Allah , akan mendorong kita selalu mensyukuri dan menyibukan diri dengan ibadah dan amal sholeh sebagai wujud kecintaan kita kepada Allah .
3 .Bertafakur tentang luasnya pengetahuan Allah . perenungan ini akan membuahkan rasa malu dalam diri ketika Allah menemui kita ditempat larangan-Nya atau tidak menjumpai kita ditempat perintahnya .
4 .Bertafakur tentang kefanaan kehidupan dunia dan kekalnya kehidupan akhirat. Pernungan ini akan mendorong sikap Zuhud terhadap dunia dan kecintaan kepada Akhirat.
5 .Bertafakur supaya tidak lalai kepada Allah, akan mendorong kita untuk beribadah, takut meninggalkan perintah dan mengerjakan laranannya.
6 .Bertafakur tentang amal saleh dan perbuatan dosa serta ganjaran / siksa terhadapnya, perenungan ini mendorong kita selalu beramal saleh, berbuat baik dan menghidari perbuatan dosa.
7 .Bertafakur tentang kematian akan mendorong kita selalu beribadah dan berbuat baik sebagai bekal kehidupan di akhirat kelak.
Kita dilarang melakukan tafakur tentang “ Dzat Allah “, karena bekal benih kesetanan Bertafakur tentang Dzat Allah adalah mustahil Karenna yang fana (Manusia) tidak dapat merenungkan Yang Kekal ( Allah ) Dzat Allah tidak dapat dijangkau oleh perkiraan manusia.
Al Gazali meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas, saudara sepupu dan sahabat Nabi Muhammad SAW. Suatu ketika mengatakan bahwa sebagian orang berusaha berfikir tentang Dzat Allah. Nabi menjawab bahwa seharusnya mereka berfikir tentang makhluk – makhluk Allah dan bukan Allah sendiri. “ Berfikir tentang segala sesuatu kecuali Dzat Allah.” demikian salah satu sabda Nabi Muhammad SAW.”
Rahmat Mulyadi Taman Bima Permai Blok A 11 Cirebon Jabar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar