Di dalam Al-Quran banyak sekali terdapat kisah-kisah Nabi dan umat
terdahulu yang dapat dijadikan pelajaran. Kisah-kisah tersebut
menunjukkan kebesaran Allah SWT. Salah satu surat yang memuat kisah yang
mengagumkan adalah surat An-Naml itu. Di dalam Surat An-Naml (surat
nomor 27) dikisahkan tentang Nabi Sulaiman (di dalam Alkitab disebut
Solomon) dengan segala keperkasaan dan kelebihan yang diberikan oleh
Allah SWT. Nabi Sulaiman adalah seorang raja yang besar, kerajaannya
terletak di negeri Palestina sekarang. Hingga saat ini kaum Yahudi
Israel masih mencari-cari dimana istana (Solomon Temple) itu berada, dan
mereka meyakini bahwa istana itu terletak di lahan tempat Masjid
Al-Aqsa sekarang. Inilah alasan mengapa kaum Yahudi ingin meruntuhkan
Masjid Al-Aqsa dan merekonstruksi situs istana Sulaiman.
Berikut ini saya kisahkan kembali terjemahan ayat-ayat yang saya baca
tadi mulai dari ayat 16 hingga ayat 19, berikut dengan narasi sesuai
yang saya pahami dari ayat tersebut.
Firman Alloh Subhanahu Wata'ala ;
وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا وَقَالا الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ
(15) وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ
عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِنَّ هَذَا
لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ (16) وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ
الْجِنِّ وَالإنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ (17) حَتَّى إِذَا
أَتَوْا عَلَى وَادِي النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ
ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ
وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (18) فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ
وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي
بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ (19)
Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman, dan
keduanya mengucapkan, "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari
kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman.” Dan Sulaiman telah mewarisi
Daud, dan dia berkata, "Hai manusia, kami telah diberi pengertian
tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya
(semua) itu benar-benar suatu karunia yang nyata.” Dan dihimpunkan untuk
Sulaiman tentaranya dari jin, manusia , dan burung; lalu mereka itu
diatur dengan tertib (dalam barisan).Hingga apabila mereka sampai di
lembah semut, berkatalah seekor semut, "Hai semut-semut, masuklah ke
dalam sarang-sarang kalian, agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan
tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari." Maka dia tersenyum dengan
tertawa karena (mendengar)perkataan semut itu. Dan dia berdoa, "Ya
Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah
Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan
rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” [QS. An-Naml
Ayat 15-19]
Allah Swt. menceritakan tentang nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada
kedua orang hamba-Nya yang telah diangkat-Nya menjadi nabi, yaitu Nabi
Daud dan putranya (Nabi Sulaiman a.s.) Yakni nikmat-nikmat yang
berlimpah, bakat-bakat yang luar biasa, sifat-sifat yang indah, dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat, kerajaan, pengaruh yang kuat di dunia,
dan kenabian serta risalah agama. Untuk itulah maka disebutkan oleh
firman-Nya:
{وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا وَقَالا الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ}
Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman, dan
keduanya mengucapkan, "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari
kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman." (An-Naml: 15)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diceritakan dari Ibrahim ibnu Yahya
ibnu Hisyam, bahwa telah menceritakan kepadaku ayahku, dari kakekku yang
telah menceritakan bahwa Khalifah Umar ibnu Abdul Aziz pernah berkirim
surat yang isinya sebagai berikut: Sesungguhnya Allah tidak memberikan
suatu nikmat kepada seseorang hamba, lalu hamba yang bersangkutan memuji
kepada Allah atas nikmat itu, melainkan pujiannya itu lebih utama
daripada nikmat-Nya. Seandainya engkau tidak mengetahui hal ini kecuali
melalui apa yang disebutkan di dalam Kitabullah. Allah telah berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman, dan
keduanya mengucapkan, "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari
kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman.” (An-Naml: 15) Maka nikmat
manakah yang lebih utama daripada apa yang telah diberikan kepada Daud
dan Sulaiman a.s.?
Firman Allah Swt.:
{وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ}
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud. (An-Naml: 16)
Yakni mewarisi kerajaan dan kenabiannya, bukan mewarisi hartanya. Karena
seandainya Sulaiman mewarisi hartanya, tentulah tidak hanya khusus
Sulaiman saja yang mewarisinya, melainkan anak-anak Nabi Daud yang
lainnya pun ikut mewarisinya, karena sesungguhnya Nabi Daud mempunyai
seratus orang istri. Hal ini menguatkan bahwa yang diwarisinya hanyalah
kerajaan dan kenabiannya saja, karena sesungguhnya para nabi itu tidak
diwarisi hartanya, seperti yang diberitakan oleh Rasulullah Saw. melalui
salah satu sabdanya yang mengatakan:
نَحْنُ مَعْشَرَ الْأَنْبِيَاءِ لَا نُوَرَّثُ، مَا تَرَكْنَاهُ صَدَقَةٌ
Kami para nabi, tidak diwarisi; semua yang kami tinggalkan adalah sedekah.
Firman Allah Swt.:
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ}
Hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. (An-Naml: 16)
Yakni Sulaiman memberitahukan kepada orang-orang bahwa Allah telah
melimpahkan kepadanya nikmat-nikmat berupa kerajaan yang sempurna dan
kekuasaan yang besar, sehingga ditundukkan baginya manusia, jin, dan
burung-burung. Selain dari itu Sulaiman telah dianugerahi ilmu bahasa
burung, ini merupakan suatu pemberian yang belum pernah diberikan kepada
seorang manusia pun, menurut pengetahuan kami, berdasarkan apa yang
telah diberitakan oleh Allah Swt. kepada Rasul-Nya. Adapun mengenai
pendapat orang-orang bodoh dan para penggembala yang menduga bahwa semua
hewan dapat berbicara seperti manusia sebelum masa Sulaiman dan Daud,
seperti yang telah dikatakan oleh sejumlah orang yang mengemukakan
pendapatnya tanpa pengetahuan. Karena seandainya memang seperti apa yang
dikatakan oleh mereka, tentulah anugerah ini secara khusus kepada
Sulaiman tidak mengandung makna apa pun. Sebab semua manusia mengerti
bahasa burung dan hewan serta memahami apa yang dikatakan mereka,
padahal kenyataannya tidaklah seperti apa yang mereka dugakan itu.
Bahkan sejak diciptakan, hewan-hewan dan burung-burung serta makhluk
lainnya (selain manusia) sampai masa kita sekarang ini tidak ada yang
dapat berbicara.
Akan tetapi, memang Allah telah memberikan pengertian kepada Sulaiman
bahasa burung yang sedang terbang di udara, juga bahasa hewan-hewan
dengan berbagai jenis dan macamnya. Karena itulah disebutkan oleh
firman-Nya:
{عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ}
kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami beri segala sesuatu, (Ah-Naml: 16)
yang diperlukan bagi seorang raja.
{إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ}
Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia yang nyata. (An-Naml: 16)
Yakni karunia yang jelas dari Allah kepada kami.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ
بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو، عَنِ
الْمُطَّلِبِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "كَانَ دَاوُدُ،
عَلَيْهِ السَّلَامُ، فِيهِ غَيْرَةٌ شَدِيدَةٌ، فَكَانَ إِذَا خَرَجَ
أُغْلِقَتِ الْأَبْوَابُ، فَلَمْ يَدْخُلْ عَلَى أَهْلِهِ أَحَدٌ حَتَّى
يَرْجِعَ". قَالَ: "فَخَرَجَ ذَاتَ يَوْمٍ وَأُغْلِقَتِ الْأَبْوَابُ،
فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهُ تَطَّلِعُ إِلَى الدَّارِ، فَإِذَا رَجُلٌ
قَائِمٌ وَسَطَ الدَّارِ، فَقَالَتْ لِمَنْ فِي الْبَيْتِ: مِنْ أَيْنَ
دَخَلَ هَذَا الرَّجُلُ، وَالدَّارُ مُغْلَقَةٌ؟ وَاللَّهِ لَنَفْتَضِحَنَّ
بِدَاوُدَ، فَجَاءَ دَاوُدُ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَإِذَا الرَّجُلُ
قَائِمٌ وَسَطَ الدَّارِ، فَقَالَ لَهُ دَاوُدُ: مَنْ أَنْتَ؟ قَالَ:
الَّذِي لَا يَهَابُ الْمُلُوكَ، وَلَا يَمْتَنِعُ مِنَ الْحُجَّابِ.
فَقَالَ دَاوُدُ: أَنْتَ وَاللَّهِ إذًا مَلَكُ الْمَوْتِ. مَرْحَبًا
بِأَمْرِ اللَّهِ، فَتَزَمَّلَ دَاوُدُ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، مَكَانَهُ
حَتَّى قُبِضَتْ نَفْسُهُ، حَتَّى فُرِغَ مِنْ شَأْنِهِ وَطَلَعَتْ
عَلَيْهِ الشَّمْسُ، فَقَالَ سُلَيْمَانُ، عَلَيْهِ السَّلَامُ،
لِلطَّيْرِ: أَظِلِّي عَلَى دَاوُدَ، فَأَظَلَّتْ عَلَيْهِ الطَّيْرُ حتى
أظلمت عليهما الأرض، فَقَالَ لَهَا سُلَيْمَانُ: اقْبِضِي جَنَاحًا
جَنَاحًا" قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ فَعَلَتِ
الطَّيْرُ؟ فَقَبَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَدَهُ، وَغَلَبَتْ عَلَيْهِ يَوْمئِذٍ المضرَحية
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah
menceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Abdur Rahman, dari Amr ibnu Abu
Amr, dari Al-Muttalib, dari Abu Hurairah r.a. yang telah menceritakan
bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Daud a.s. adalah seorang lelaki
yang besar cemburunya. Apabila dia bepergian, maka semua pintu rumahnya
ditutup dan tidak boleh ada seorang lelaki pun masuk ke dalam rumahnya
menemui istri-istrinya sebelum ia pulang." Pada suatu hari ia pergi,
sebelumnya ia menutup semua pintu istananya, lalu ada seorang wanita
mengintip rumah Nabi Daud, dan ternyata ia melihat ada seorang lelaki
sedang berdiri di tengah-tengah istananya. Lalu wanita itu berkata
kepada wanita-wanita yang ada di dalamnya, "Dari manakah lelaki ini
masuk ke dalam istana Daud, padahal semua pintunya telah dikunci? Demi
Allah, kalian benar-benar akan dilaporkan kepada Daud." Ketika Daud
datang, ia menjumpai ada seorang lelaki sedang berdiri di tengah-tengah
rumahnya. Daud bertanya, "Siapakah kamu?" Lelaki itu menjawab, "Orang
yang tidak takut kepada para raja dan tidak terhalang oleh penghalang
apa pun." Daud berkata, "Kalau begitu, demi Allah, engkau adalah
malaikat maut, selamat datang dengan perintah Allah." Lalu Daud
menyelimuti dirinya di tempat peraduannya, dan malaikat itu mencabut
rohnya, dan setelah malaikat itu menjalankan tugasnya, bertepatan dengan
terbitnya matahari, maka Sulaiman a.s. berkata kepada burung-burung,
"Naungilah jasad Daud!" Maka semua burung menaunginya hingga bumi ini
ternaungi oleh burung-burung itu. Kemudian Sulaiman berkata kepada semua
burung, "Katupkanlah sebelah sayapmu (yakni pakailah sebelah sayap
saja)." Abu Hurairah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah burung
dapat melakukan hal itu?" Beliau Saw. mengatupkan tangannya, dan bahwa
yang menaunginya hanyalah elang merah saja, karena dapat mendesak burung
lainnya.
Firman Allah Swt.:
{وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ}
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia, dan
burung-burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).
(An-Naml: 17)
Yakni Sulaiman mengumpulkan semua bala tentaranya yang terdiri dari
makhluk jin, manusia dan burung-burung. Nabi Sulaiman diiringi oleh
mereka dengan segala kebesaran dan kemegahannya di tengah-tengah bala
tentara manusia, karena merekalah yang mengiringinya. Setelah mereka
terdapat bala tentara dari makhluk jin, sedangkan bala tentara burung
kedudukan mereka berada di atas (di udara); apabila matahari panas, maka
burung-burung itu menaunginya dengan sayap-sayapnya.
Firman Allah Swt.:
{فَهُمْ يُوزَعُونَ}
lalu mereka diatur dengan tertib. (An-Naml: 17)
Yaitu dia menyusun secara rapi barisan masing-masing mulai dari pertama
sampai yang terakhir, agar tiada seorang pun yang melangkahi posisi yang
telah ditetapkan baginya. Mujahid mengatakan bahwa Sulaiman menjadikan
pada tiap barisan komandannya sendiri yang mengatur barisan tersebut
agar rapi dan berjalan dengan tertib, tidak semrawut, sebagaimana yang
dilakukan oleh raja-raja di masa sekarang. Firman Allah Swt.:
{حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِي النَّمْلِ}
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut. (An-Naml: 18)
Yakni manakala Nabi Sulaiman beserta bala tentaranya yang mengiringinya sampai di lembah semut.
{قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا
يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ}
berkatalah seekor semut, "Hai semut-semut, masuklah ke dalam
sarang-sarang kalian, agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan
tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (An-Naml: 18)
Ibnu Asakir telah meriwayatkan melalui jalur Ishaq Ibnu Bisyr, dari
Sa'id, dari Qatadah, dari Al-Hasan, bahwa nama semut yang berbicara itu
adalah Haras. Ia berasal dari kelompok semut yang dikenal dengan nama
Bani Syisan. Disebutkan bahwa besar semut itu sama dengan seekor
serigala, sedangkan semut yang berbicara itu pincang kakinya. Ia merasa
khawatir makhluk jenisnya akan binasa karena terinjak-injak oleh teracak
kuda-kuda pasukan Nabi Sulaiman, maka ia menyerukan kepada makhluk
jenisnya agar memasuki sarang-sarang mereka. Sulaiman a.s. mengerti
pembicaraan itu.
{فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ
أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ
أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ}
Maka dia tersenyum dengan tertawa karena(mendengar) perkataan semut itu.
Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri
nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau
ridai.”(An-Naml: 19)
Yakni berilah aku kekuatan untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau
limpahkan kepadaku sehingga aku dapat memahami bahasa burung dan bahasa
semua hewan berkat pengajaran-Mu kepadaku, juga kepada kedua orang
tuaku, agar diriku menjadi orang yang tunduk patuh dan beriman
kepada-Mu.
{وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ}
dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai. (An-Naml: 19)
Yaitu amal yang Engkau sukai dan Engkau ridai.
{وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ}
dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh. (An-Naml: 19)
Artinya, apabila Engkau mewafatkan diriku, maka himpunkanlah daku
bersama dengan hamba-hamba-Mu yang saleh, dan rafiqul a'la dari
kekasih-kekasih-Mu.
Sementara ada sebagian ulama tafsir berpendapat bahwa lembah tersebut
terletak di negeri Syam atau negeri lainnya, dan bahwa semut tersebut
mempunyai dua buah sayap seperti lalat atau hal lainnya hanyalah
merupakan dongengan-dongengan yang tidak ada kenyataannya.
Nauf Al-Bakkali mengatakan bahwa semut Nabi Sulaiman besarnya seperti
serigala. Penukil mengatakan bahwa memang demikianlah saya jumpai dalam
kitab salinannya memakai huruf ya, padahal sebenarnya memakai ba. Hal
ini merupakan kekeliruan dari penyalinnya, hanya Allah-lah Yang Maha
Mengetahui. (Kalau memakai ya artinya serigala, sedangkan kalau memakai
ba artinya lalat). Yang tersimpulkan dari kisah ini ialah bahwa Sulaiman
memahami ucapan semut itu, karenanya ia tertawa; hal ini merupakan
suatu peristiwa yang sangat menakjubkan.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan
kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Mis'ar,
dari Zaid Al-Ama, dari Abus Siddiq An-Naji yang telah menceritakan bahwa
Sulaiman ibnu Daud a.s. keluar untuk meminta hujan. Tiba-tiba ia
menjumpai seekor semut sedang terlentang seraya menghadapkan semua
kakinya ke arah langit dan berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya kami adalah
salah satu dari makhluk-Mu. Kami memerlukan sekali siraman hujan-Mu.
Jika tidak Engkau sirami kami, berarti Engkau akan membinasakan kami."
Maka Sulaiman berkata, "Marilah kita pulang, sesungguhnya telah ada
makhluk selain kalian yang membacakan doa istisqa."
Di dalam kitab Sahih Muslim telah disebutkan sebuah hadis melalui jalur
Abdur Razzaq, dari Ma'mar, dari Hamman, dari Abu Hurairah, dari Nabi
Saw. yang telah bersabda:
قَرَصَت نَبِيًّا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ نَمْلَةٌ، فَأَمَرَ بِقَرْيَةِ
النَّمْلِ فَأُحْرِقَتْ، فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ، أَفِي أَنْ
قَرْصَتْكَ نَمْلَةٌ أَهْلَكْتَ أُمَّةً مِنَ الْأُمَمِ تُسَبِّح؟ فَهَلَّا
نَمْلَةً وَاحِدَةً!
Seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi dari kalangan nabi-nabi
(terdahulu), maka nabi itu memerintahkan agar kampung semut itu
dibakar. Maka Allah menurunkan wahyu kepadanya (seraya
menegurnya).”Apakah karena seekor semut yang menggigitmu, lalu kamu
binasakan segolongan makhluk yang bertasbih ? Mengapa kamu tidak
membunuh seekor semut saja?”
Berikut ini merupakan sebagian kecil fakta-fakta menakjubkan dan unik
dari semut yang perlu kita ketahui sebelum kita menginjak mereka yang
sedang lewat di tanah maupun lantai rumah kita:
1. Semut Lebih Pintar Daripada yang Kalian Pikirkan
Binatang dengan otak paling besar proporsinya jika dibandingkan dengan
keseluruhan tubuhnya adalah semut. Mereka dikenal sebagai salah satu
spesies paling cerdas di antara serangga-serangga lainnya. Mereka
memiliki sekitar 250.000 sel otak di kepalanya.
2. Semut Sangat Ahli di Bidang Pertanian
Kalian tahu gak, bahwasanya semut telah memulai bertani dan berkebun 50
juta tahun lebih awal sebelum manusia untuk meningkatkan jumlah makanan
mereka. Para semut menggunakan teknik hortikultura yang sangat canggih
untuk meningkatkan hasil panen mereka. Mereka mensekresikan zat kimia
yang kaya antibiotik untuk menghambat pertumbuhan jamur. Sarang mereka
juga dibangun dengan sistem yang sangat canggih untuk mengontrol
temperatur dan kelembapan.
3. Semut Merupakan Ahli Strategi Perang
Antara spesies semut yang berbeda, bahkan yang sama sekali pun terkadang
“bertarung” dan “berperang” satu sama lain, dan peperangan ini bisa
berlanjut selama beberapa jam, hari bahkan minggu.
Salah satu pertempuran semut yang paling luas jangkauaanya adalah
pertempuran sejenis Pavement Ant. Dan pertempuran paling besar adalah
antara superkoloni semut Argentina yang menyebabkan jatuhnya jutaan
korban semut yang tewas dalam sehari saja.
Beda lagi dengan semut Amazon, mereka adalah sejenis semut yang suka
“memperbudak” semut lain untuk dijadikan pekerja. Mereka mendapatkan
budak dari hasil invasi ke sarang semut lainnya. Sebelum menyerang
mereka akan mengobservasi sarang lawan. Setelah dua hari, semut amazon
pun langsung menyerang, dengan mudah mereka menaklukkan lawannya yang
rata-rata telah panik dan tidak terorganisir sama sekali. Budak pun
didapatkan. (Bagaimana cara menebus budak semut ya?)
4. Jumlah Semut Sangat Banyak Sekali
Jika dikalkulasikan, 10% dari keseluruhan hewan di dunia merupakan
semut. Dan jika ditimbang, jumlah massa semua semut di bumi sama dengan
jumlah massa semua manusia di bumi
5. Semut Bisa Membentuk Superkoloni
Semut argentina merupakan jenis semut yang suka menyerang. Mereka
membentuk superkoloni yang besar dan banyak sekali di Kalifornia, AS.
Superkoloni tersebut memiliki jutaan sarang dengan jangkauan hampir
ratusan mile (ratusan kilometer) dan kedalaman sarang 6 meter ke bawah.
Semut dari sarang yang berbeda namun dalam satu koloni sangat jarang
terlihat saling serang satu sama lain. Superkoloni terbesar terdapat di
Kalifornia bagian selatan, dengan panjang 600 mile (sekitar 965
kilometer).
6. Umur Semut Hanya Beberapa Bulan Berbeda dengan Ratunya
Semut pekerja hanya mampu bertahan hidup selama 45-60 hari, bandingkan
dengan sang ratu semut yang bisa hidup hingga berumur 20 tahun. Dan
ketika sang ratu mati, koloni semut tersebut hanya bisa bertahan
beberapa bulan.
7. Semut Karnivora
Di Afrika dan Asia, ada spesies semut yang bisa membunuh dan memakan
binatang lain yang lebih besar dengan cara “mengeroyokinya”. Semut itu
dikenal dengan nama Driver Ant, Safari Ant dan Siafu. Jenis semut itu
merupakan pemburu yang sangat kuat, dan mereka memanfaatkan jumlah
mereka saat mengincar mangsa. Jadi pelajarannya, kekuatan kelompok itu
penting lho.
Driver ant pernah ditemukan membunuh bayi manusia dan kuda yang sedang
diikat di kayu. Driver ant akan membunuh apapun yang berada di dekat
sarang mereka, bahkan 100.000 ekor binatang mati dalam sehari karena
koloni semut ganas ini. Semut ini juga suka berpindah-pindah untuk
mencari mangsa, seperti serangga, laba-laba, kadal, ular, ayam dan
binatang kecil lainnya. Terkadang memanjat pohon dan menyerang burung di
sarangnya. Alhamdulillaah mereka hanya hidup di hutan bukan di kosan.
8. Semut yang Suka Beternak
Semut selain suka bertani, berburu dan berperang, mereka juga suka
beternak. Dan yang mereka ternakkan bukanlah ayam, kambing apalagi sapi.
Yang mereka ternakkan adalah Aphid, sejenis kumbang.
Semut madu mendapatkan madu yang manis dar hasil sekresi aphid tsb.
Semut akan melindungi dan memberi makanan kumbang. Mereka memilihkan
tanaman yang cocok untuk Aphid tinggal dengan aman. Jika ada predator
atau parasit datang, maka semut tsb akan memboyong aphid ke tempat lain.
Mereka akan mempertahankan dan membela aphid. Sungguh bahagian hidup si
Aphid.
9. Perbudakan dalam Dunia Semut
Slave-Maker ant merupakan jenis semut yang suka menggerebek sarang semut
lain dan mencuri pupa mereka. Dan ketika pupa tersebut menetas, dan
menjadi semut, semut tersebut kemudian dijadikan budak dalam koloni.
10. Kasta dalam Dunia Semut
Sang ratu semut berukuran lebih besar daripada pekerjanya. Mereka
memiliki thorax dan abdomen yang lebih besar daripada pekerjanya.
Setelah menemukan koloni baru, tugas sang ratu adalah untuk menghasilkan
banyak semut pekerja, semut jantan dan ratu lainnya. Mereka bisa hidup
selama 20 tahun dan bisa memproduksi ribuan telur dalam hidupnya. Semut
jantan memiliki tubuh yang paling kecil dalam kasta semut. Tugas mereka
hanya satu, yaitu membuahi sang ratu saat ritual perkawinan. Dan akan
mati setelah beberapa hari.
Semut pekerja memiliki tugas mencari makan, merawat bayi, membangun
sarang dan menjaga koloni serta ratu. Semut tentara yang bercirikan
memiliki kepala yang besar bertugas untuk menjaga sarang mereka dari
serangan musuh
Subhanallaah, mungkin kata itu yang terucap dari bibir kita setelah
mengetahui fakta-fakta mengagumkan tersebut. Dari waktu ke waktu kita
harus sering merenungi dan memikirkan ayat-ayat qauniyah yang disebar
Allah di muka bumi dan penjuru langit, yang salah satunya adalah semut
tersebut agar kita semakin yakin bahwa Allah-lah Yang Maha Kuasa untuk
menciptakan dan memelihara mereka.
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ
وَالنَّهارِ لَآياتٍ لِأُولِي الْأَلْبابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ
اللَّهَ قِياماً وَقُعُوداً وَعَلى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي
خَلْقِ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنا مَا خَلَقْتَ هَذَا باطِلاً
سُبْحانَكَ فَقِنا عَذابَ النَّارِ (191) رَبَّنا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ
النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَما لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصارٍ (192)
رَبَّنا إِنَّنا سَمِعْنا مُنادِياً يُنادِي لِلْإِيمانِ أَنْ آمِنُوا
بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنا فَاغْفِرْ لَنا ذُنُوبَنا وَكَفِّرْ عَنَّا
سَيِّئاتِنا وَتَوَفَّنا مَعَ الْأَبْرارِ (193) رَبَّنا وَآتِنا مَا
وَعَدْتَنا عَلى رُسُلِكَ وَلا تُخْزِنا يَوْمَ الْقِيامَةِ إِنَّكَ لَا
تُخْلِفُ الْمِيعادَ (194)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke
dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi
orang-orang yang zalim seorang penolong pun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya
kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): 'Berimanlah
kalian kepada Tuhan kalian,' maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami,
ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami
kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang
banyak berbuat bakti. Ya. Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau
janjikan kepada kami dengan perantara-an rasul-rasul Engkau. Dan
janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak
menyalahi janji." [QS.Ali Imran Ayat 190-194]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar